Monday, June 2, 2025

BIDG : Belajar Islam Dengan Gambaran : Membangun Islam - Membangun Rumah

5 Syarat dan Tahapan Membangun Rumah.
Metode TKBR / Teknik Konstruksi Bangunan Rumah


Tulisan berikut merupakan gambaran dari hasil Tadabur (mengulang kaji) nderes Alquran dan Hadits. Disesuaikan dengan proses pembangunan rumah.

Tadabur adalah langkah ke-4 Metode Ektubu (M3T).
Memiliki - Menulis - Memahami - Tadabur



1. Niyat

Keinginan dan tekad, dengan segala konsekuensi harus terwujud rumah sendiri. Kalau gak punya rumah bagaimana, apakah akan nebeng orang lain. Ikut orang lain ?
Innama a’maalu bi niyat : sesungguhnya amalan itu tergantung niyatnya

Dalam hal ibadah, juga perlu kesungguhan niyat dan tekad, punya prinsip sendiri. Tidak hanya ikut-ikutan. Agar berhasil mendapat ridho dan rohmat Alloh, apapun konsekuensinya. 


2. Areal Lahan

Merdeka , akan mengukur, bikin model ya no problem. Nggon-nggone dhewe. Hak pribadi. Tidak mengganggu orang lain. Orang lain tidak boleh menggannggu, ikut campur urusan rumah. Cukup saling menghargai.

Dalam hal ibadah, hati ibarat areal yang akan diisi pengertian, kepahaman. Ya merdeka itu hak azasi. Gak bisa saling menggangu, karena kepentingannya sendiri-sendiri. Kelak juga diri sendiri yang akan merasakan akibat/hasil beramal di dunia. Cukup saling toleransi dan saling menghargai.

3. Tukang
Meski sudah banyak pengalaman, bahkan dia sendiri seorang tukang, tidak dapat membangun rumahnya dengan rekayasa sendiri. Tentu memerlukan pendamping, bantuan orang lain. Tugas tukang adalah mengatur tatalaksana membangun rumah. Material mana yang akan dipasang terlebih dulu sebagai pondasi, kerangka kolom/tiyang dst. Ada urutannya tidak bolak-balik.

Urusan beramal ibadah mencari bekal untuk akhirat dengan belajar Quran Hadits juga tidak dapat belajar sendiri. Meskipun ahli bahasa Arab, mahir menterjemahkan bahasa arab namun tidak dapat belajar dengan akal pikirannya sendiri. Butuh bantuan orang lain yang mengetahui keterangan yang berasal dari Nabi Muhammad Saw. Ilmu agama dasarnya adalah wahyu.

4. Material.

Bahan bangunan harus ada. Batu kali, semen, besi, bendrat,pasir. Tanpa ada material apa yang akan dipasang. Material didapatkan bukan asal-asalan tapi sesuai dengan standard mutu, sumbernya jelas. Jangan ada material yang memut kandungan yang merugikan. Harus bagus. Tukang nyaman dalam memasangnya.

Dalam hal beribadah, berkeyakinan materialnya adalah ilmu.  Dan ilmu yang dimaksud tidak lain ya materi Alquran dan Hadits dua pedoman umat Islam. Tanpa ilmu agama yang cukup, maka tidak dapat membangun  keyakinan keimanan secara memadai. Berasal dari sumber yang jelas, anad yang saling bersambung . sokhih.


5. Bentuk Bangunan, Standart Konstruksi

Tahap ke lima merupakan bukti keberhasilan atas kesungguhan membangun rumah. Seluruh material dari berbagai jenis terpasang sesuai dengan fungsi dan kedudukannya.
Target membangun rumah hingga menjadi bangunan yang utuh memenuhi syarat dan layak untuk dihuni. Secercah harapan kehidupan yang damai dan tentram hingga hari tua.


Dalam hal membangun Islam dan Iman (keyakinan) targetnya adalah :

-     Menempati bangunan Islam berdasar materi ilmu dengan bimbingan pendamping yang memberikan arahan.

-     Tidak dapat belajar sendiri, karena ilmu agama adalah warisan dari Nabi Saw diberikan secara estafet.

-     Ilmunya saling berhubungan satu sama lain sesuai dengan posisi dan fungsinya.

-     Dengan tadabur (menderes mengkaji ulang) maka terbentuk pengertian Islam yang utuh menyeluruh.

-     Sebagai tempat tinggal yang nyaman damai di akhirat. 


QS.Ibrohim [14]:25  “ Dan Alloh menjadikan gambaran bagi manusia agar mereka megambil peringatan.  

Dengan gambaran2 harapannya dapat mempermudah pemahaman umat terhadapfirman Alloh dan Sabda Rosulullohi Saw. Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berupaya menjadi umat Islam yang kaffah sesuai kemampuannya.

QS.Albaqoroh [2]:208 “ Hai orang-orang yang beriman masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah (totalitas) dan jangan kalian mengikuti langkah syetan, sesungguhnya dia adalah musih bagimu yang jelas“.


No comments: