5 Syarat dan
Tahapan Membangun Rumah.
Metode TKBR /
Teknik Konstruksi Bangunan Rumah
Tulisan berikut
merupakan gambaran dari hasil Tadabur (mengulang kaji) nderes Alquran dan
Hadits. Disesuaikan dengan proses pembangunan rumah.Tadabur adalah langkah ke-4 Metode Ektubu (M3T).
Memiliki - Menulis - Memahami - Tadabur
1. Niyat
Keinginan
dan tekad, dengan segala konsekuensi harus terwujud rumah sendiri. Kalau gak
punya rumah bagaimana, apakah akan nebeng orang lain. Ikut orang lain ?
Innama
a’maalu bi niyat : sesungguhnya amalan itu tergantung niyatnya
Dalam hal ibadah, juga perlu kesungguhan
niyat dan tekad, punya prinsip sendiri. Tidak hanya ikut-ikutan. Agar berhasil mendapat ridho dan rohmat
Alloh, apapun konsekuensinya.
2. Areal Lahan
Merdeka
, akan mengukur, bikin model ya no problem. Nggon-nggone dhewe. Hak pribadi.
Tidak mengganggu orang lain. Orang lain tidak boleh menggannggu, ikut campur
urusan rumah. Cukup saling menghargai.
Dalam hal ibadah, hati ibarat areal yang
akan diisi pengertian, kepahaman. Ya merdeka itu hak azasi. Gak bisa saling
menggangu, karena kepentingannya sendiri-sendiri. Kelak juga diri sendiri yang
akan merasakan akibat/hasil beramal di dunia. Cukup saling toleransi dan saling
menghargai.
3. Tukang
Meski sudah banyak
pengalaman, bahkan dia sendiri seorang tukang, tidak dapat membangun rumahnya
dengan rekayasa sendiri. Tentu memerlukan pendamping, bantuan orang lain. Tugas
tukang adalah mengatur tatalaksana membangun rumah. Material mana yang akan
dipasang terlebih dulu sebagai pondasi, kerangka kolom/tiyang dst. Ada
urutannya tidak bolak-balik.
Urusan
beramal ibadah mencari bekal untuk akhirat dengan belajar Quran Hadits juga
tidak dapat belajar sendiri. Meskipun ahli bahasa Arab, mahir menterjemahkan
bahasa arab namun tidak dapat belajar dengan akal pikirannya sendiri. Butuh
bantuan orang lain yang mengetahui keterangan yang berasal dari Nabi Muhammad
Saw. Ilmu agama dasarnya adalah wahyu.
4. Material.
Bahan
bangunan harus ada. Batu kali, semen, besi, bendrat,pasir. Tanpa ada material
apa yang akan dipasang. Material didapatkan bukan asal-asalan tapi sesuai
dengan standard mutu, sumbernya jelas. Jangan ada material yang memut kandungan
yang merugikan. Harus bagus. Tukang nyaman dalam memasangnya.
Dalam hal beribadah, berkeyakinan
materialnya adalah ilmu. Dan ilmu yang
dimaksud tidak lain ya materi Alquran dan Hadits dua pedoman umat Islam. Tanpa
ilmu agama yang cukup, maka tidak dapat membangun keyakinan keimanan secara memadai. Berasal dari sumber yang jelas, anad
yang saling bersambung . sokhih.
5. Bentuk Bangunan, Standart Konstruksi
Tahap
ke lima merupakan bukti keberhasilan atas kesungguhan membangun rumah. Seluruh
material dari berbagai jenis terpasang sesuai dengan fungsi dan kedudukannya.
Target membangun rumah
hingga menjadi bangunan yang utuh memenuhi syarat dan layak untuk dihuni. Secercah
harapan kehidupan yang damai dan tentram hingga hari tua.
Dalam hal membangun Islam dan Iman
(keyakinan) targetnya adalah :
- Menempati bangunan Islam berdasar materi
ilmu dengan bimbingan pendamping yang memberikan arahan.
- Tidak dapat belajar sendiri, karena ilmu
agama adalah warisan dari Nabi Saw diberikan secara estafet.
- Ilmunya saling berhubungan satu sama
lain sesuai dengan posisi dan fungsinya.
- Dengan tadabur (menderes mengkaji ulang)
maka terbentuk pengertian Islam yang utuh menyeluruh.
- Sebagai tempat tinggal yang nyaman damai
di akhirat.
QS.Ibrohim [14]:25 “ Dan Alloh menjadikan gambaran bagi
manusia agar mereka megambil peringatan. “
Dengan gambaran2 harapannya dapat
mempermudah pemahaman umat terhadapfirman Alloh dan Sabda Rosulullohi Saw.
Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berupaya menjadi umat Islam yang
kaffah sesuai kemampuannya.
QS.Albaqoroh [2]:208 “ Hai orang-orang yang beriman
masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah (totalitas) dan jangan kalian
mengikuti langkah syetan, sesungguhnya dia adalah musih bagimu yang jelas“.