Jika seseorang mengaji terutama Alquran dengan membaca (tilawah saja), tanpa mempelajari makna, maka dapat terjadi kekufuran / kejahiliyahan yang tak disadari.
Bagaimana dapat terjadi.
Dalil I :
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
Sesugguhnya kamu turunkan Alquran dalam bacaan bahasa Arab agar kalian menggunakan akal (mempelajari) QS.Yusuf [12];2
Dalil II :
مَثَلُ الَّذِيْنَ حُمِّلُوا التَّوْرٰىةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوْهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ اَسْفَارًاۗ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ
Perumpamaan orang-orang yang dibebani tugas mengamalkan Taurat, kemudian tidak mengamalkannya, adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab (tebal tanpa mengerti kandungannya). Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. Al-Jumu‘ah [62]:5
Orang yang tidak mengerti arti dan maksud kitab Alquran tentu saja tidak paham isinya sehingga tidak dapat mengamalkan perintah juga tidak mengerti larangan Alloh.
Mengaji artamita yaitu memahami sumber agaa Islam yang tidak lain adalah Alquran dan Sunah (alhadits) dengan mengetahui arti kata demi kata. Termasuk arti huruf.
Baca juga :